Tahukah anda beberapa kenyataan ini?
- Setiap detik, 3075,64 USD dibelanjakan untuk pornografi
- Setiap detik, 28258 pengguna internet melihat situs pornografi
- Setiap detik, 372 pengguna internet mengetikkan kata kunci yang berhubungan dengan pornografi di mesin pencari
- Jumlah halaman situs pornografi di dunia saat ini mencapai 420 juta
Mencengangkan? Ya, dan juga sangat memilukan. Mengambil timing maraknya diskusi tentang rencana pemerintah melakukan filtering situs porno, ditambah gulung tikarnya beberapa komunitas situs porno karena diundangkannya UU ITE (meskipun sebenarnya UU ITE tidak secara eksplisit menyebut tentang pornografi), saya mencoba membahas topik pornografi di blog ini. Tulisan pertama akan membahas tentang analisa data dan statistik tentang pornografi di Internet.
Sebenarnya masalah pornografi Internet sudah sering saya bahas pada saat keluyuran ilmiah di berbagai kampus. Baik pada saat ngisi tema spesifik tentang pornografi atau tema umum tentang bagaimana Internet dimanfaatkan. Pada tulisan ini, saya mencoba meng-kompilasi dan meng-analisa data dari tiga sudut pandang: Perilaku Pengguna Internet, Situs Pornografi dan Industri Pornografi.
PERILAKU PENGGUNA INTERNET
Yang pertama, kita bahas masalah bagaimana sebenarnya perilaku pengguna Internet. Cukup menarik apa yang ditulis oleh Dr. Robert Weiss dari Sexual Recovery Institute di Washington Times tahun 2000. Weiss menyatakan bahwa:
Sex adalah topik no #1 yang dicari di Internet
Studi lain yang dilakukan oleh MSNBC/Standford/Duquesne menyatakan:
60% kunjungan internet adalah menuju ke situs sex (porno)
Data ini disempurnakan oleh publikasi dari The Kaiser Family Foundation yang menyatakan bahwa:
70% kunjungan pengguna Internet belasan tahun adalah menuju ke situs pornografi
BTW, saya jadi teringat penelitian yang dilakukan oleh teman-teman di Kompetigi (Komunitas Penggiat Teknologi Informasi Kediri) Kediri. Perilaku pengguna Internet di Kediri juga tidak terlalu jauh berbeda dengan beberapa data diatas. Kompetigi menarik kesimpulan dari penelitian yang dibuat bahwa:
78 Persen Pelajar Kediri Datang Ke Warnet Untuk Buka Situs Porno
Berita diatas cukup menghebohkan dunia persilatan maya di Indonesia, meskipun sebenarnya kalau kita ikuti terus perkembangan pornografi di Internet sejak era tahun 1995, ya memang seperti itulah kondisinya
Penelitian lain yang dikeluarkan oleh TopTenReviews.Com menyatakan bahwa sebenarnya dominasi pengunjung Internet di Amerika justru orang berumur 35-44 tahun (26%). Lengkapnya lihat dari gambar di bawah.
Berikutnya kita coba bahas masalah pencarian situs pornografi di mesin pencari. Masih belum terlalu mengejutkan, data menunjukkan keyword SEX tetap mendominasi keyword pencarian dengan tingkat pencarian lebih dari 75 juta di tahun 2006. Menyusul dibawahnya pencarian untuk keyword Adult Dating, Adult DVD dan Porn. Data lengkap seluruh terminologi pornografi yang sering digunakan pada mesin pencari ada di bawah. Data dilengkapi dengan demografi pencari yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dan umur.
SITUS PORNOGRAFI
Banyak organisasi yang melakukan research tentang statistik situs pornografi di Internet. Saya biasa menyajikan data yang dikeluarkan American Demographic Magazine yang menghitung jumlah situs porno dan jumlah halaman situs porno:
Jumlah Situs Porno di Dunia:
- 22.100 pada 1997
- 280.300 pada 2000
- 1.3 juta pada tahun 2003
Jumlah Halaman Situs Porno di Dunia:
- 14 juta pada tahun 1998
- 260 juta pada tahun 2003
Bisa dianalisa dari data diatas bahwa kenaikan jumlah situs dan halaman situs porno di dunia bisa mencapai 5-10 kali dalam 3 tahun.
Penelitian lain yang menghitung jumlah situs dan halaman situs porno adalahTopTenReviews.Com. Saya lihat angkanya tidak terlalu jauh berbeda dengan American Demographic Magazine. Hanya memang data yang sebagian diambil di tahun 2006 dan 2007 di TopTenReviews.Com relatif lebih lengkap. Paling tidak untuk data jumlah situs dan halaman situs porno adalah seperti berikut:
- Jumlah Situs Porno: 4.2 juta (12% dari total situs di dunia)
- Jumlah Halaman Situs Porno: 420 juta
Perlu diingat bahwa produsen situs pornografi di dunia sangat mahir menerapkan berbagai teknik internet marketing, Search Engine Optimization (SEO) dan berbagai taktik untuk menyebarkan produk yang mereka buat. Salah satu yang membuat pornografi susah dicegah adalah akibat jebakan akses tidak sengaja. Produsen pornografi di dunia bisa menggunakan berbagai taktik di bawah untuk mengantarkan pengguna Internet ke situs pornografi:
- Kesalahan tulis keyword: shareware vs. sharware
- Keyword biasa: toys, boys, pets, etc
- Kedekatan nama domain: whitehouse.com, coffeebeansupply.com, teenagershideout.com, clothingcatalog.com, watersports.com
- Penggunaan nama brand: Disney, Nintendo, Barbie, Levis, etc
- Email spam: 30% spam adalah pornografi
Fakta menarik lain adalah sebenarnya negara mana yang menjadi penyumbang terbesar konten pornografi di dunia. Jawabannya tentu kita ketahui bersama, Amerika! Amerika menyumbang 89% situs pornografi di dunia. Jerman, Inggris, Australia, Jepang dan Belanda menyusul di belakangnya.
Beberapa data lain dari TopTenReviews.Com yang berhubungan dengan situs pornografi diantaranya adalah:
- Pencarian harian situs pornografi: 68 juta (25% dari total pencarian)
- Jumlah email pornografi perhari: 2.5 miliar (8% dari total email)
- Prosentase pengguna internet yang melihat pornografi: 42.7%
- Jumlah download bulanan konten pornografi: 1.5 miliar (35% dari total download)
INDUSTRI PORNOGRAFI
Bagaimana dengan industri pornografi di dunia? Munkin ini pembahasan yang paling menarik dari tulisan ini 🙂 Sedikit kenyataan aneh bahwa meskipun Amerika penyumbang situs porno terbesar di dunia, ternyata hanya menduduki urutan keempat dalam jumlah pendapatan (revenue) dari industri pornografi di dunia. Pemenangnya justru China yang diikuti oleh Korea Selatan dan Jepang. Silakan amati data di bawah:
Total pendapatan pertahun industri pornografi di dunia adalah sekitar 97 miliar USD, ini setara dengan total pendapatan perusahaan besar di Amerikayaitu: Microsoft, Google, Amazon, eBay, Yahoo!, Apple, Netflix and EarthLink. Ini menunjukkan betapa dahsyatnya industri pornografi di dunia. Sedikit berkaitan ini, salah satu tulisan di CNET tahun 1999 menyebutkan bahwa:
Pornografi online adalah produk ecommerce yang secara konsisten menduduki peringkat pertama dalam bisnis di Internet
Oh ya, seperti tadi saya sebutkan bahwa China yang bukan produsen terbesar pornografi di Internet ternyata mendapatkan income terbesar dari bisnis pornografi. Masalah ini terjawab karena ternyata produk yang menguasai industri pornografi bukanlah berbasis Internet, tapi masih di media Video dan DVD. Data lain menyebutkan bahwa China adalah pengekspor sex toys yang terbesar di dunia (mencapai 80% dunia) dan lebih dari 1000 industri di China menghasilkan produk-produk untuk “dewasa”. Data tentang ragam produk pornografi di Amerika saya tampilkan di bawah.
Dari berbagai data tentang pornografi Internet diatas, yang cukup menggemaskan, ternyata penikmat dan penerima ekses negatif dari industri pornografi di Internet bukan negara-negara produsen, tapi justru negara-negara kecil dan berkembang. Kita bisa lihat dari tren request pencarian dengan tiga kata kunci, yaitu xxx, porn dan sex, semuanya dikuasai oleh negara kecil atau berkembang seperti Pakistan, Afrika Selatan, India, Bolivia, Turki, dan juga Indonesia
Saya yakin tulisan ini belum mengupas secara tuntas mengenai masalah pornografi di Internet . Mudah-mudahan dalam waktu dekat saya bisa lanjutkan lagi dengan tulisan tentang bagaimana strategi mencegah pornografi di Internet. Pokoknya ikuti terus seri tulisan ini.
sumber: http://romisatriawahono.net/2008/04/02/
kupas-tuntas-pornografi-di-internet/
Tinggalkan Balasan