Foto makanan saat ini adalah sesuatu yang lumrah dan mengasikan. Hampir semua orang yang memiliki gadget atau smartphone berkamera tentu pernah memotret makanan.
Kali ini saya ingin membagi pengalaman dalam memotret makanan atau bahasa kerennya food photography.
Food photography adalah sebuah aliran dalam dunia fotografi yang memfokuskan hasil jepretan fotonya ke objek-objek yang berkaitan dengan bahan, proses dan hasil olehan makanan dan minuman.
Dalam dunia fotografi profesional, food photography bisa dijadikan sebuah pekerjaan yang menjanjikan. Karena food photography memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan sebuah foto makanan yang menarik selera yang melihatnya.
Seorang food photographer juga harus memiliki cita rasa yang tinggi terhadap seni memasak dan menyajikan masakan.
Bagaimana memulai proses food photography?
Pertama-tama kita harus menyiapkan hasil olahan masakan untuk dipotret:
1. Siapkan hasil olahan masakan di sebuah wadah yang cantik. Saran saya wadahnya lebih baik berwarna polos.
2. Tata hasil olahan masakan di tengah meja, biar kita mudah mengambil sudut pandang pemotretan.
Kedua, siapkan peralatan fotografi untuk melakukan proses pemotretan:
1. Pastinya siapkan kamera
2. Siapkan pencahayaan tambahan, baik berupa flash ataupun continous lamp.
3. Gunakan pencahayaan secukupnya. Karena dari beberapa kasus, tidak semua hasil pemotretan memerlukan cahaya yang merata disemua sisi.
4. Siapkan alat bantu pemantul cahaya, seperti reflektor, cermin atau sterofoam untuk membantu kita memberi efek soft pada bayangan yang akan dihasilkan dari proses pemotretan.
5. Siapkan sebuah lensa makro (kalau ada atau pinjam dengan teman fotografer yang punya lensa makro). Jikalau tidak memiliki lensa makro, lensa kit dan mode makro bisa menjadi sebuah pilihan terbaik.
6. Siapkan juga tripod untuk menyanggah kamera.
Ketiga, saatnya proses pemotretan food photography:
1. Settjng kamera anda sesuai situasi yang anda hadapi pada saat pemotretan. Karena pengaturan kamera dipengatuhi oleh situasi dan kondisi pemotretan yang kita hadapi.
2. Gunakan ISO rendah untuk mengurasi noise pada hasil pemotretan
3. Setting diafragma dibukaan lebar untuk mendapatkan titik fokus makanan.
Pada beberapa kasus, terkadang kita memerlukan diafragma dibukaan sedang agar menghasilnya efek depth of field yang lebih luas.
4. Cari sudut pandang pemotretan yang menarik agar menghasilkan foto yang menarik pula.
5. Jangan lupa memanfaatkan teknik komposisi, seperti rule of thirds, diagonal dan lajn sebagainya.
6. Dan yang terpenting adalah memotret dengan cita rasa (perasaan) janganlah memotret dengan rasa hampa, karena hasil pemotretan kita sebenarnya dupengaruhi oleh cita rasa yang ada dalam diri kita disaat memotret.
Berikut beberapa contoh karya sederhana food photography yang saya miliki:
Sekiranya cukup sekian dulu artikel Food Photography for Beginning yang bisa saya share kepada rekan2 pembaca. Kita sambung di artikel fotografi berikutnya. Semoga bermanfaat.
Terima kasih
Wassalaam,
Bambang Herlandi
Penggiat fotografi di kota Balikpapan
Diposting dari WordPress for Android