Cium Tangan Driver Gojek

Hari ini pengen berbagi cerita yang mungkin bisa dibilang lucu tapi nyata.

Sebelumnya mungkin diantara kita pernah terima tentang broadcast berikut di chat messenger

*Pengumuman :*

Buat temen-temen yg sering menggunakan gojek mohon berhati-hati.

Kemaren ada temen adik ipar biasanya pagi2 kalo ke kantor dianter suaminya naek motor. Giliran kemaren pagi nyobain gojek pas nyampe kantor dan turun dari motor, karena terburu – buru tanpa pikir panjang lsg cium tangan & cipika cipiki…padahal dianter gojek bukan suaminya. 🙈🙈😆

***************

Sanggahan dari driver gojek

*** HATI-HATI REKAN GOJEK***

Buat rekan GOJEK yg méngambil customer mohon berhati-hati. Terutama kepada para wanita kantoran. Kemaren ada customer wanita yang hanya mencium tangan saja dan lari tanpa membayar…

Disangka suaminya kaleee… 😂😂

Kedengarannya broadcast di atas seperti cerita fiktif yang dibuat-buat oleh broadcaster belaka. Tapi ternyata cerita itu nyata juga.

Cerita nyata “cium tangan driver gojek” kali ini ga sama persis seperti cerita broadcast-an di atas.

Ceritanya begini…

Pagi itu sebut aja namanya Adnan, seorang siswa Desain Grafika kelas X di salah satu SMK Negeri di Balikpapan sedang mengikuti aktivitas rutin sabtu pagi sebagai peserta Ekskul Fotografi.

Terbiasa diantar oleh ortunya membuat Adnan menganggap hari itu seperti biasa aja hingga sampai di sekolah, dia turun dari kendaraan dan menyerahkan helm kepada driver. Dan seperti biasapun dia salim alias cium tangan si driver gojek yang di bawah alam sadarnya dianggap sebagai ortunya yang biasa mengantarnya ke sekolah.

Hingga sesampainya di dalam kelas dia tersadar dan bercerita kepada teman sebangkunya,, kalau yang tadi dia cium tangannya adalah driver gojek yang dia pikir adalah ortunya. Walaupun hanya bercerita sebatas teman sebangkunya, sontak teman-temannya sekelas pada ketawa karena waktu dia bercerita beberapa temannya ada yang nguping. Hahaha…. (Kebiasaan buruk nguping)

Ternyata ga jauh beda dengan cerita yang ada di dalam brodcast-an di atas. Kebiasaan mencium tangan ortu atau suami saat turun dari boncengan kendaraan terkadang membuat seseorang tak sadarkan diri kalau driver gojek itu bukan ortu atau suami yang sedang mengantarnya.

Satu pesan yang kita bisa ambil baik dari cerita broadcast di atas ataupun cerita nyata ini adalah kebiasaan yang baik terkadang membuat kita lupa dengan perbedaan situasi dan waktu yang kita hadapi sekarang.

Tetaplah dan biasakan berbuat baik, karena perbuatan baik itu tidak akan mengurangi kehormatan kita tapi bakal diketawain aja karena ga pas waktunya. (pbb)

Wassalaam,

Bambang Herlandi


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *