Lokasi tempat penampakan hantu wanita simpang dome

Cerita Misteri Hantu Wanita di Jembatan Simpang Dome

Malam ini ketagihan lagi untuk menulis dan menerbitkan tulisan cerita misteri yang saya tuliskan dari pengalaman pribadi. Dan kali ini saya ingin bercerita tentang Hantu Wanita di Jembatan Simpang Dome Balikpapan.

Kejadian ini sebenarnya sudah lama. Mungkin sekitar 8 tahun yang lalu. Waktu persisnya saya lupa hari apa dan tanggal berapa. Tapi seingat saya kejadiannya saat lebaran di tahun 2012.

Bagi warga Balikpapan, nama dome sudah sangat dikenal. Dome sebenarnya adalah bentuk dari sebuah Gedung sport and convention center di wilayah Balikpapan Selatan. Tepatnya di Jalan Ruhui Rahayu Kelurahan Sepinggan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan. Gedung yang berbentuk lingkaran dengan kubah setengah bola alias parabola terbalik itu membuat gedung yang diberi nama Balikpapan Sport and Convention Center tersebut lebih terkenal dengan nama Dome.

Di tahun 2010-2012an, lokasi simpang enam dome tidak seramai sekarang. Saat itu, jika sore menjelang magrib, sudah sangat sepi. Walaupun sebenarnya dari dulu, jalan raya di sekitar Dome merupakan jalan raya utama yang ada di Kota Balikpapan. Kalau teman-teman dari luar Kota yang turun dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan dan menuju wilayah utara Kota Balikpapan atau menuju ke Kota Samarinda, Jalan Raya Syarifudin Yoes begitu nama jalan utamanya menjadi pilihan paling tepat untuk mempercepat perjalanan. Dan saat dari arah bandara menuruni jalan menuju simpang enam trafik light, kita akan menemui gedung Dome yang ada persis di sebelah kanan jalan tersebut.

Cerita hantu wanita yang akan saya ceritakan di sini bukan hantu yang ada di Gedung Dome tapi hantu yang berada di depan taman PLN Peduli yang dibuat oleh PLN Kota Balikpapan.

Cerita misteri hantu wanita di jembatan simpang dome ini sendiri berawal dari perjalanan pulang kami sekeluarga (Saya, istri dan ketiga anak saat itu) saat bersilahturahim dari rumah orang tua Saya di seputaran Sepinggan Raya yang saat itu masih disebut Sepinggan.
Seperti biasa, kami sekeluarga menggunakan mode transportasi angkutan bermeter alias taxi argo yang jadi pilihan saat kita berkendara.
Beda dengan saat ini, kita bisa memilih mode transportasi dengan mudah hanya dengan memanfaatkan layanan transportasi daring alias online melalui ponsel.

Sebenarnya bukan Saya yang melihat secara langsung hantu Wanita tersebut, tapi anak Saya yang bernama Dyah.
Tidak ada tanda-tanda atau firasat akan bertemu hantu sih. Perjalanan malam hari sekitar jam 23 dari arah Sepinggan menuju rumah kami terasa nyaman menggunakan Taxi Mawar berpendingin saat itu yang untuk memesannya kita harus menelepon ke operatornya terlebih dahulu.
Hingga tibalah kami di persimpangan trafik light dome.
Situasi di Dome saat itu memang sunyi. Hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lalang dan berpapasan dengan kendaraan kami.
Tiba-tiba anak saya Dyah yang berdiri di tengah antara kursi supir dan kursi penumpang berkata, “Papah, ngapain itu ada orang di jembatan sendirian.”
Kami biasa aja dong
Kami pikir memang ada orang di jembatan dekat simpangan tersebut.
Setelah beberapa puluh meter melewati persimpangan dan mulai melewati tanjakan dekat Planet Football, barulah kami tanyakan kepada Dyah, “Di mana dik? Koq kita ga lihat ada orang di jembatan simpangan tadi”

Dengan polosnya anak umur dua tahun bercerita tentang sosok yang dilihatnya.
“Orangnya berdiri sendirian.”
“Perempuan.”
“Rambutnya panjang”, katanya

Penasaran dong, kakaknya yang bernama Arum mencoba untuk menanyakan seperti apa perwujudan mahluk yang dilihat oleh adiknya itu.
“Mukanya bagaimana, dik?”
Dengan wajah polosnya, Dyah menjawab, “Mukanya jelek.”
“Sendirian tadi dianya”, lanjut Dyah.

Sontak pak sopir yang dari tadi diam tapi ternyata memperhatikan pembicaraan kami sekeluarga rupanya mulai gelisah dan bertanya kepada Dyah, “beneran ada orang di jembatan simpangan tadi, de?”
Dan seperti sebelumnya, Dyah menjawab dengan santai, “iya, benar ada orang tadi di situ.”
“Kasihan sendirian dia di situ.”

Lokasi penampakan hantu wanita di jembatan simpan dome (Gambar diambil dari Google Maps)
Lokasi penampakan hantu wanita di jembatan simpan dome (Gambar diambil dari Google Maps)

Sopirnya langsung berkata, “wah… kalau begitu nanti Saya kembali ga lewat situ deh.”
Rupanya si sopir jadi takut dengarin cerita Dyah yang menceritakan secara detail tentang sosok yang dia lihat di simpangan dome tadi.
Sambil menghibur, kami menjawab, “Tenang om, cuma dia (dyah) aja yang lihat orang tadi. Kita semua ga lihat ya kan.”
Dan dijawab oleh sopir argo, “Tetap aja ga berani balik lewat situ, bu.”

Sesampainya rumah, kami coba memastikan apa yang sudah Dyah ceritakan tadi di taxi. Dan jawabnya tetap sama seperti apa yang telah dia ceritakan di dalam taxi argo tadi.

Hingga saat ini, jika saya bepergian melewati simpang dome, selalu berhati-hati takutnya mahluk misterius yang kami sebut sebagai hantu wanita di jembatan simpang dome tadi agar tidak mengganggu perjalanan saya dan keluarga.
Sekarang ini sepertinya yang terlihat seram bukan di simpangan domenya, tapi di taman PLN Peduli buatannya PLN Balikpapan yang persis berada di belakang dari lokasi di mana Dyah melihat hantu wanita di jembatan simpang dome itu.
Takutnya setelah ditulis di dalam blog ini, hantu wanita di jembatan simpang domenya malah tiba-tiba muncul di samping kamu yang sedang membaca tulisan ini. Kan jadi takut. Kaburrr….

Kalau kamu punya cerita tentang Hantu Wanita di Jembatan Simpang Dome, bisa komen di kolom komentar di bawah tulisan ini.

Terima kasih sudah membaca tulisan cerita misteri hantu simpang dome ini. Berdoa yang banyak, semoga aja kalian yang membaca tulisan ini tidak ditemui sama hantunya karena sudah membaca sampai habis cerita ini.

Terima kasih
Wassalaam,
Bambang Herlandi
www.bambangherlandi.web.id

Comments

2 tanggapan untuk “Cerita Misteri Hantu Wanita di Jembatan Simpang Dome”

  1. Avatar mochammad zuhrie

    kalo saya sering melihat disitu ada wanita cantik jualan kopi mas. boleh dong kita pesan kopinya?

    1. Avatar Bambang Herlandi

      Hahaha…
      Tapi yang jualan, kakinga napak ga mas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *